448 orang Korban Meninggal dan Luka-luka, Menteri PMK: Hasil Verfikasi Akhir Korban Tragedi Kanjuruhan

- Senin, 3 Oktober 2022 | 06:17 WIB
Menteri PMK sebut ada 488 korban tragedi Kanjuruhan termasuk luka-luka dan meninggal dunia. (Twitter/@PSSI)
Menteri PMK sebut ada 488 korban tragedi Kanjuruhan termasuk luka-luka dan meninggal dunia. (Twitter/@PSSI)

TiNewss.com--Menteri PMK Muhajir Effendi mengatakan bahwa korban meninggal dan luka-luka pada tragedi Kanjuruhan mencapai 488 orang. Jumlah ini merupakan hasil verfikasi akhir semua pihak, termasuk Polri dan penyelenggara.

"Hasil akhir dari korban yang sudah diverfikasi semua pihak termasuk Polri dan penyelenggara ada 448 korban," kata Muhajir Effendi selepas melakukan rapat koordinasi di Pendopo Agung, Panji Kepanjen, Malang.

Menurut Menteri PMK, dari jumlah 488 korban tersebut, sebanyak 302 orang diantaranya mengalami luka ringan, 21 orang luka berat, dan 125 orang meninggal dunia.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus, Senin 3 Oktober 2022, Harus Berpikir Positif

Muhajir berharap dengan penjelasaanya ini, tidak ada lagi spekulasi terkait jumlah korban.

"Dengan penjelasan ini, saya harap tidak ada lagi spekulasi," kata Menteri PMK.

Sebelumnya diberitakan, tragedi Kanjuruhan berawal dari usainya pertandingan sepak bola antara Arema FC dengan Persebaya Surabaya yang berakhir untuk kemenangan Persebaya Surabaya.

Kekalahan Arema inilah yang menjadi pemicu suporter Arema FC masuk ke dalam lapangan. Terlihat dalam video yang beredar, hanya seorang diri yang mula-mula masuk ke tengah lapangan. Tetapi lama-kelamaan suporter yang masuk ke lapangan makin banyak.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Sumedang Hari ini Senin 3 Oktober 2022, Lengkap Dengan Cara Perpanjang SIM Sejam Jadi

Suporter akhirnya makin banyak masuk lapangan, pengamanan makin sulit dikendalikan. Pihak keamanan yang jumlahnya tidak seimbang dengan jumlah massa, membuat situasi sulit dikendalikan.

Akhirnya terjadilah kerusuhan yang menimbulkan tragedi Kanjuruhan yang meninggalkan luka yang dalam bagi keluarga, bagi sepak bola Indonesia dan bagi sepak bola dunia. 

Bahkan klub-klub besar dunia juga menyampaikan duka yang mendalam atas tragedi ini. 

'Tidak ada sepak bola seharga nyawa' menjadi trending menyertai duka Kanjuruhan.***

 

Halaman:

Editor: Asep D Darmawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X