Profil Jenderal TNI Ahmad yani, Pahlawan Revolusi Korban Keganasan G30S PKI

- Kamis, 29 September 2022 | 11:16 WIB
Para pahlawan revolusi dalam kenangan. Jenderal Ahmad Yani, Letjen Raden Suprapto, Letjen MT Haryono, Letjen Siswondo Parman, Mayjen DI Pandjaitan, Mayjen Sutoyo Siswomiharjo, Kapten Czi Pierre Andreas Tendean, AIP Dua Karel Sadsuitubun, Brigjen Katamso Darmokusumo, Kolonel Sugiyono Mangunwiyoto. (IG@museumtniad)
Para pahlawan revolusi dalam kenangan. Jenderal Ahmad Yani, Letjen Raden Suprapto, Letjen MT Haryono, Letjen Siswondo Parman, Mayjen DI Pandjaitan, Mayjen Sutoyo Siswomiharjo, Kapten Czi Pierre Andreas Tendean, AIP Dua Karel Sadsuitubun, Brigjen Katamso Darmokusumo, Kolonel Sugiyono Mangunwiyoto. (IG@museumtniad)

Sebagai tentara berprestasi, Ahmad Yani mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pendidikan di Amerika Serikat. Dia dipersiapkan menjadi Jenderal, sehingga saat kembali ke Indonesia, Ahmad yani ditarik ke Markas besar TNI AD dan menjadi Staf Umum Jenderal AH Nasution.

Sejarah mencatat, Ahmad yani berhasil meredam pemberontakan PRRI di Sumatera Barat. Keberhasilannya ini, telah menuntun dirinya menjadi Panglima Angkatan Darat, menggantikan Jenderal AH Nasution.

Baca Juga: Wow, Benarkah 60 Ribu Tiket Konser Dewa19 Ludes dalam 1 Jam? Ini Faktanya

30 September 1965, menjadi penutup sejarah kehidupan Ahmad Yani. Dia diculik oleh pasukan Cakrabirawa yang berafiliasi dengan PKI dibawah pimpinan Letkol Untung. Dia ditembak mati dirumahnya, lalu dibuang secara keji oleh mereka ke sumur di Lubang Buaya.

Setelah ditemukan tanggal 4 Oktober, Jenderal TNI Ahmad Yani dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta, dan mendapatkan gelar sebagai Pahlawan Revolusi.
***

Halaman:

Editor: Rauf Nuryama

Sumber: Gramedia Blog

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X