Sebagai tentara berprestasi, Ahmad Yani mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pendidikan di Amerika Serikat. Dia dipersiapkan menjadi Jenderal, sehingga saat kembali ke Indonesia, Ahmad yani ditarik ke Markas besar TNI AD dan menjadi Staf Umum Jenderal AH Nasution.
Sejarah mencatat, Ahmad yani berhasil meredam pemberontakan PRRI di Sumatera Barat. Keberhasilannya ini, telah menuntun dirinya menjadi Panglima Angkatan Darat, menggantikan Jenderal AH Nasution.
Baca Juga: Wow, Benarkah 60 Ribu Tiket Konser Dewa19 Ludes dalam 1 Jam? Ini Faktanya
30 September 1965, menjadi penutup sejarah kehidupan Ahmad Yani. Dia diculik oleh pasukan Cakrabirawa yang berafiliasi dengan PKI dibawah pimpinan Letkol Untung. Dia ditembak mati dirumahnya, lalu dibuang secara keji oleh mereka ke sumur di Lubang Buaya.
Setelah ditemukan tanggal 4 Oktober, Jenderal TNI Ahmad Yani dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta, dan mendapatkan gelar sebagai Pahlawan Revolusi.
***
Artikel Terkait
Profil Mayjen TNI S. Parman, Pahlawan Revolusi Korban Keganasan G30S PKI
Profil Brigjen TNI DI Pandjaitan, Pahlawan Revolusi Korban Keganasan G30S PKI
Profil Mayjen TNI MT Haryono, Pahlawan Revolusi Korban Keganasan G30S PKI
Profil Mayjen TNI R Suprapto, Pahlawan Revolusi Korban Keganasan G30S PKI
Profil Mayjen TNI Sutoyo Siswomihardjo, Pahlawan Revolusi Korban Keganasan G30S PKI
Profil Kapten Pierre Tendean, Pahlawan Revolusi Korban Keganasan G30S PKI