TiNewss.com--Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (Badan POM RI) menari sementara produk coklat merk Kinder buntut penarikan merk serupa di Inggris dan beberapa negara Uni Eropa. Hal ini diduga adanya bakteri Salmonella pada produk tersebut.
Demikian disampaikan Badan POM RI dalam keterangan tertulisnya di laman resmi Badan POM RI seperti dikutip TiNewss.com., 12 April 2022.
"Sehubungan dengan diterbitkannya peringatan publik (Food Alert) oleh Food Standard Agency/FSA Inggris yang diikuti oleh sejumlah negara di Eropa, antara lain Irlandia, Prancis, Jerman, Belanda, dan Swedia, terkait penarikan produk cokelat Merek Kinder Surprise, Badan POM RI memandang perlu menyampaikan penjelasan," tulis keterangan resmi Badan POM RI.
Baca Juga: Awal Mula Dosen UI Ade Armando, diamuk Massa hingga Babak Belur dan Nyaris Ditelanjangi
Menurut Badan POM RI, pada 2 April 2022, FSA Inggris menerbitkan peringatan publik terkait penarikan secara sukarela produk cokelat merek Kinder Surprise karena diduga terkontaminasi bakteri Salmonella (non-thypoid) dengan gejala ringan yang ditimbulkan adalah diare, demam, dan kram perut. Korban yang terdampak sebanyak 63 orang anak-anak, namun tidak sampai menyebabkan kematian.
Produk yang ditarik adalah produk cokelat merek Kinder Surprise dalam kemasan tunggal 20 gram dan kemasan isi 3 @ 20 gram, dengan batas tanggal kedaluwarsa masing-masing produk sampai dengan tanggal 7 Oktober 2022.
"Untuk kehati-hatian, penarikan produk diperluas dengan menambahkan beberapa varian, yaitu produk merek Kinder Surprise kemasan 100 gram, Kinder Mini Eggs kemasan 75 gram, Kinder Egg Hunt Kit kemasan 150 gram, dan Kinder Schokobons kemasan 200 gram dengan tanggal kedaluwarsa 20 April 2022 – 21 Agustus 2022. Semua produk cokelat Kinder diproduksi oleh Ferrero N.V/S.A di Belgia," ujarnya.
Baca Juga: Jelang Mudik Lebaran, Menko PMK dan Menhub Sidak Bandara
Sementara itu, keseluruhan produk cokelat merek Kinder yang ditarik tersebut di atas tidak terdaftar di Badan POM.
Artikel Terkait
Menparekraf RI Ajak Investor Australia untuk Investasi di Indonesia
Sandiaga Uno Promosikan Pariwisata Indonesia ke Menteri Perdagangan, Pariwisata dan Investasi Australia
Menteri Nadiem: Bahasa Indonesia Lebih Layak jadi Bahasa Resmi ASEAN
Jelang Mudik Lebaran, Menko PMK dan Menhub Sidak Bandara
Awal Mula Dosen UI Ade Armando, diamuk Massa hingga Babak Belur dan Nyaris Ditelanjangi