Presidensi G20 Indonesia juga diharapkan bisa menjadi momentum untuk mengembangkan transformasi digital inklusif yang berdaya dan berkelanjutan.
Dalam survey yang dirilis pihak Lintasarta, ternyata potensi ekonomi digital di Indonesia saat ini mencapi 70 miliar dolar AS.
Baca Juga: Pemanfaatan Teknologi Penting untuk Membangun Pendidikan, Tetapi Peran Guru Tidak akan Tergantikan
Sedangkan tahun 2025 dan 2030, diprediksi akan naik tajam hingga 146 miliar dolar AS (2025) dan 216 miliar dolas AS pada 2030.
Namun demikian, Direktur Utama Lintasarta, Arya Damar, menyebutkan bahwa semua potensi digital yang sedemikian besar tidak akan bisa dimanfaatkan tanpa adanya konektivitas.
Inklusivitas tersebut pun bukan hanya diartikan secara spasial untuk kalangan tertentu, melainkan juga merujuk pada seluruh kelompok masyarakat, termasuk kelompok rentan seperti orang tua dan anak-anak. Dengan demikian, konektivitas digital yang dimaksud dalam Presidensi G20 juga menyentuh pada keamanan saat mengakses internet.
Baca Juga: Pemerintah akan Luncurkan Platform E-Katalog dalam Rangka Dorong Pembelanjaan di UMKM
Percepatan transformasi digital juga mempengaruhi pola belanja masyarakat. Tak hanya berdampak pada perubahan perilaku berbelanja masyarakat yang semakin dekat dengan e-commerce, akselerasi transformasi digital juga mendorong masyarakat untuk berbelanja produk-produk yang berhubungan dengan dunia digital dan teknologi informasi, termasuk juga yang dilakukan oleh berbagai korporasi.
Hal ini yang mendorong belanja produk dan layanan penunjang teknologi semakin tinggi, seperti kebutuhan baik dari sisi infrastruktur dan solusi Industri seperti Cloud, Data Center, Security, Smart City, EKYC, TPCM, dan lainnya. Hal ini yang menjadikan motivasi bagi perusahaan teknologi seperti Lintasarta untuk dapat memberikan dan menyediakan solusi-solusi akan kebutuhan tersebut.
Lintasarta sebagai perusahaan Information and Comunication Technology (ICT) yang telah 34 tahun berkiprah dalam di Indonesia. Didirikan sejak April 1988, Lintasarta telah menjadi bagian dari dinamika bisnis di Indonesia dengan menghadirkan layanan komunikasi data, informasi bisnis, internet, hingga solusi industri yang andal hingga ke wilayah-wilayah terpencil di Nusantara.
Baca Juga: G20 Perkuat Komitmen Perluas Akses Masyarakat Terhadap Pendidikan yang Berkualitas untuk Semua
Melalui berbagai produk dan layanan mulai dari Connectivity, Data Communication, Internet Services, Lintasarta Data Center, Cloudeka, IT Security, Lintasarta Collaboration, Lintasarta Profesional Services,Brand Management, Diigital Solution, Owlexa, dan Skota untuk mendukung Smart City, keandalan Lintasarta dalam mendukung transformasi digital sudah tidak diragukan lagi.
Hal ini tentu akan sangat mendukung Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi ekonomi digital tertinggi di Asia Tenggara menjadi daya tarik investasi.
Disampaikan Lintasarta, perusahaan ICT ini melayani lebih dari 2.400 pelanggan korporasi dengan lebih dari 35.000 jaringan yang meliputi layanan komunikasi data fiber optik, jaringan satelit, managed security & collaboration, data center dan Disaster Recovery Centre (DRC), cloud computing, managed services, e-health, Third Party Administrator (TPA), dan solusi total komunikasi data.
Artikel Terkait
Jokowi Sentil Menteri Terkait Belanja Impor Instansi Pemerintah
Pemerintah akan Kembangkan Sistem Web. 3.0
Heboh terkait Madrasah akan dhilangkan, Kepala BSKAP Kemendikbudristek: Sekolah dan Madrasah Masih Tetap Ada
Favorit di Yogyakarta, Cinema Bakery Cita Rasa Perancis di Tengah Suasana Desa
Kapolres Sumedang Sampaikan Permohonan Maaf, Atas Kesalahan Oknum Anggota Yang Pukul Wartawan Metro TV
Menpan RB Atur Jam Kerja ASN selama Bulan Ramadhan 1443 H