Menkes Prediksi Omicron Memuncak Februari, Mayarakat Diminta Siap dan Waspada

- Selasa, 18 Januari 2022 | 09:00 WIB
Pemerintah memprediksi puncak gelombang Omicron di Indonesia akan terjadi pada pertengahan Pebruari hingga awal Maret 2022 (foto Pixabay.com)
Pemerintah memprediksi puncak gelombang Omicron di Indonesia akan terjadi pada pertengahan Pebruari hingga awal Maret 2022 (foto Pixabay.com)

TiNewss.com – Dengan melihat munculnya kasus pertama Omicron di Indonesia, pemerintah memperkirakan puncak gelombang kenaikan kasus Omicron terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.

Dugaan berpuncak pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022 itu, setelah mencermati kenaikan kasus Omicron di dunia selalu terjadi dalam kurun waktu yang sangat cepat dan singkat, berkisar antara 35 hingga 65 hari.

“Di Indonesia, kasus pertama muncul pertengahan Desember, tapi kasus mulai naik di awal Januari. Kita hitung antara 35-65 hari ke depan akan terjadi kenaikan yang cukup cepat dan tinggi. Itu yang memang harus dipersiapkan oleh masyarakat,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin seperti dilansir website rilis sehat, Selasa hari ini.

Baca Juga: Menag Minta Baznas Atasi Penanggulangan Kemiskinan

Terkait hal itu, menkes mendorong agar daerah meningkatkan kegiatan surveilans sehingga penemuan kasus bisa dilakukan sedini mungkin untuk kemudian di isolasi supaya tidak menjadi sumber penularan di tengah masyarakat.

Selain mendorong pemerintah daerah, menkes juga akan turun langsung yang  pelaksanaannya, akan dibantu oleh TNI dan Polri.

“Yang tak kalah pentingnya, protokol kesehatan 5M seperti menggunakan masker, mengurangi mobilitas, menghindari kerumunan, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, serta aktif menggunakan aplikasi Pedulilindungi harus ditegakkan sebagai bagian penting pengendalian COVID-19,” ujarnya.

Baca Juga: Bupati Sumedang dan Ketua Baznas Sumedang Raih Penghargaan Terbaik Tingkat Nasional Dalam Baznas Award 2022

Menkes juga menyebutkan vaksinasi booster akan menjadi fokus pemerintah, terutama di wilayah Jabodetak untuk meningkatkan dan mempertahankan kekebalan tubuh dari ancaman penularan varian Omicron.

“Selain prokes dan surveilans, juga dipastikan semua rakyat DKI Jakarta dan Bodetabek akan dipercepat vaksinasi boosternya agar mereka siap kalau gelombang Omicron nanti naik secara cepat dan tinggi,” ujarnya.  ***

Editor: Aam Permana S

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X