TiNewss.com - Nicholas Frans Giskos alias Nicho Silalahi membongkar pernyataan Ferdinand Hutahaean yang mengaku beragama Islam sebagai mualaf sejak 2017.
Nicho Silalahi membuka jejak digital bio status Ferdinand Hutahaean yang kini sudah di hapus atau di edit.
Akun Ferdinand Hutahaean yang dibuat pada Bulan Mei Tahun 2020, menyatakan tidak beragama.
Baca Juga: Yerusalem dalam Al Qur'an, Kunci untuk Memahami Dunia Modern (Bagian ke-8)
Tangkapan Layar atau Screenshot tersebut begitu jelas, dimana Ferdinand pada tahun tersebut menyebut dirinya selain tidak beragama, tapi mengakui masih berbuat dosa.
"Berpolitik untuk Bangsa I NKRI I (Merah Putih) I Pancasila I Tak Mengejar Surga I Masih Berbuat Dosa I Tak Beragama Tapi Ber Tuhan," demikian bio status akun twitter @Ferdinandhaean3 yang bergabung dengan Twitter pada Mei 2020.
Artinya, pengakuan mualaf tahun 2017, sudah gugur dengan penyataan yang sadar yang dibuat Ferdinand Hutahaean pada akun bio nya tersebut.
Baca Juga: Pelat Nomor Ranmor Akan Berubah Jadi Putih Pada Tahun 2022, Ini Alasan dan Penjelasan Polisi
"Daripada ngaku Mualaf yang Semangkin mempertegas kelakuanmu mempermainkan agama, mending sekalian kau ngaku Gila aja sambil mengatakan sedang berobat jalan," saran Nicho Silalahi, pada akun @Nicho_Silalahi 8 Januari 2022.
Nicho Silalahi pernah mengingatkan Ferdinand Hutahaean pada 26 Desember 2021.
"Saranku lae, Jika "TAK BERAGAMA" Maka jangan campuri urusan agama orang, jika kau campuri urusan agama orang maka sama artinya sedang mengobok-obok agama orang, Jika kau mencampuri urusan agama orang wajib disebut "Propokator" yang ingin menicptakan konflik antar agama," ungkap Nicho Silalahi.
Baca Juga: Penemuan Mayat Di Jalan Lingkar Selatan Jatigede, Jadi Tontotan Warga
Nicho Silalahi juga menyebut Ferdinand dengan sebutan si Latteung.
Selain Nicho Silalahi, Akun Migran TV ON Youtube melalui akun @NGiskos, menyebutkan bahwa mereka membangun narasi untuk membela si Lateung, apa daya justru keterangan merea Semangkin memojokan karena si Latteung itu sudah mengaku mualaf sejak 2017.