Saat ini ada 27.000 Aplikasi Inovasi, MenPAN RB: Jangan lagi Satu Inovasi, Satu Aplikasi!

- Selasa, 14 Maret 2023 | 11:23 WIB
MenPAN RB Azwar Anas menyebut ada 27.000 aplikasi sebagai turunan dari inovasi. (menpan.go.id)
MenPAN RB Azwar Anas menyebut ada 27.000 aplikasi sebagai turunan dari inovasi. (menpan.go.id)

TiNewss.Com--Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa sekarang ini sudah ada sekitar 27.000 aplikasi sebagai bentuk adanya inovasi. Fenomena yangf terjadi sekarang ini, ada inovasi, maka diikuti oleh adanya aplikasi baru. Padahal hal tersebut tidak perlu begitu.

“Banyak instansi pemerintah membuat inovasi pelayanan untuk memudahkan warga, itu sesuatu hal yang bagus. Tapi tidak harus diiringi dengan membangun aplikasi baru. Jangan lagi satu inovasi, satu aplikasi,” jelas Anas saat meluncurkan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2023 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (13/03);

Acara tersebut juga dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wagub Jatim Emil Dardak, dan kepala daerah serta perwakilan kementerian/lembaga secara daring serta luring.

Baca Juga: Polisi Tetapkan 8 Tersangka Kasus Penganiayaan Pelajar Hingga Meninggal di Sumedang, Ini Datanya: Ternyata...

Menurut Anas, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, inovasi adalah kunci untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.

“Presiden Jokowi selalu menyatakan, inovasi ini kunci untuk mengakselerasi pelayanan, kunci untuk memenangkan persaingan. Maka kalau instansi pemerintah, baik kementerian, lembaga, maupun pemda tidak berinovasi, ya kita akan sulit memenuhi ekspektasi publik yang kian hari kian tinggi,” ujar Anas.

Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP), lanjut Anas, digelar untuk mendorong tumbuhnya inovasi. “Presiden Jokowi ingin inovasi itu terlembagakan dengan baik, menjadi budaya yang tumbuh di birokrasi. Sehingga birokrasi tidak statis, birokrasi tidak terjebak pada comfort zone,” papar mantan Bupati Banyuwangi itu.

Anas menggarisbawahi bahwa inovasi baru tidak harus selalu dibarengi dengan aplikasi baru. Selama ini, banyak instansi pemerintah memproduksi aplikasi baru untuk mengiringi inovasi yang dihadirkan. Walhasil, saat ini ada sekitar 27.000 aplikasi untuk berbagai pelayanan publik.

Baca Juga: Tak Puas Layananan Pemerintah, Masyarakat Langsung Posting di Medsos, Bupati Sumedang: Dampkanya Kepada Kita

“Banyak instansi pemerintah membuat inovasi pelayanan untuk memudahkan warga, itu sesuatu hal yang bagus. Tapi tidak harus diiringi dengan membangun aplikasi baru. Jangan lagi satu inovasi, satu aplikasi,” jelas Anas.

Anas mengatakan sudah seharusnya inovasi membuat masyarakat semakin mudah tidak semakin ribet.

“Sehingga jangan lagi bila warga mau akses layanan A, maka masuk ke aplikasi A, otomatis bikin akun A dengan mengisi data yang cukup banyak. Mau akses layanan B, maka masuk ke aplikasi B, sehingga wajib bikin akun B dan isi data lagi. Begitu seterusnya. Rakyat bingung. Padahal jumlah layanan ini ribuan, dan saat ini ada puluhan ribu aplikasi layanan,” imbuh Anas.

Ke depan, kata Anas, yang harus dilakukan adalah mengintegrasikan dan melakukan interoperabilitas. Ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo, dalam skema Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Termasuk yang sedang dirintis dengan single sign on di Mal Pelayanan Publik (MPP) Digital, semua bisa lebih simpel.

Baca Juga: Kembali Ke Sumedang, Bupati Ogan Ilir Bawa Kepala Desa Belajar SAKIP Desa, Ini Tujuannya...

Halaman:

Editor: Asep D Darmawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X