Satpol PP: antara Arogansi dan ‘Humanis’-nya Kebijakan Negara Saat Pandemi

- Kamis, 15 Juli 2021 | 06:12 WIB
Arogansi PolPP
Arogansi PolPP






Dalam beberapa hari terakhir hingga kemarin, menjadi viral di media sosial kemudian ke media mainstream apa yang dilakukan oleh para pegawai Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP yang terjadi hampir merata di Tanah Air.





Terakhir adalah kejadian di Gowa, Sulawesi Selatan. Seorang perempuan hamil bersama suaminya menjadi korban kebrutalan petugas Satpol PP. Wanita hamil tersebut, mendapatkan pukulan cukup keras dari petugas, sehingga berakhir pelaporan ke Kepolisian. Menjadi naas, dan mendapat simpati netizen yang sangat luas, ketika wanita tersebut kemudian mengalami kontraksi di Kantor Polisi.





Kejadian ini menjadi trending di Twitter, dan banyak kejadian Satpol PP Indonesia masuk FYP di TikTok.





Apakah Satpol PP Arogan?





Dengan seragam mirip dengan polisi, tidak sedikit mereka merasa lebih gagah dibanding polisi atau tentara. Jangankan di dunia nyata, bahkan di dunia maya saja, ada oknum yang merasa paling benar menjalankan kebijakan, dibanding dengan yang lainnya.





Jika ada statemen yang memojokkan Satpol PP, pasti ada yang marah. Bahkan tanpa malu menyerangnya. Lihat saja di media sosial, FB, Tiktok, IG bahkan kini di Twitter.





Apakah semua petugas Satpol PP demikian? Tidak juga. Beberapa mampir di timeline, petugas Satpol PP mampir ke pedagang Kaki Lima, meminta mereka untuk berdagang tapi tidak makan ditempat. Bahkan sambil memberikan bingkisan. Bentuk humanis SatpolPP sebagai abdi masyarakat dapat terlihat di postingan @tinewssofficial pada media sosial TikTok.


Halaman:

Editor: Rauf Nuryama

Tags

Terkini

Indonesia Pasti Bisa, Sumedang Bagaimana?

Jumat, 16 Juli 2021 | 07:18 WIB
X